Tak Ingin Ngambang Saat Melaju? Begini Merawat Ban Tubeless Motor yang Benar

Ban tubeless motor mulai dilirik pemilik kendaraan karena dinilai memiliki banyak keunggulan. Meski tanpa ban dalam namun desainnya cukup kuat.

Pengguna tidak perlu khawatir saat terjadi kebocoran karena ban lebih mudah ditambal. Selain itu, ban tubeless juga dibekali sistem yang cukup baik untuk menjaga kestabilan tekanannya. Jadi, Anda tak perlu khawatir tekanan ban motor akan mengalami penurunan saat berkendara.

Tak Ingin Ngambang Saat Melaju Begini Merawat Ban Tubeless Motor yang Benar
astramotor.co.id

Perawatan Mudah Ban Tubeless Motor Dijamin Anti Ribet

Ada keunggulan sudah pasti juga ada kekurangan. Demikian halnya dengan penggunaan ban tubeless. Salah satunya adalah saat ban mengalami kendala, tidak semua bengkel dapat mengatasinya.

Supaya performa tetap prima, tentu ada beberapa hal yang wajib diperhatikan sebagai perawatan intensif ban tubeless. Apa sajakah itu? Simak uraian berikut.

Tetap Perhatikan Tekanan Angin

Meski tekanan angin ban tubeless cenderung stabil, namun tetap tidak boleh diabaikan. Pastikan tekanan dalam ban pas, artinya tidak kurang maupun kelebihan.

Ini juga akan mempengaruhi perjalanan Anda karena sudah pasti tidak nyaman. Pasti tak mau bukan merasakan sensasi berkendara bak terbang alias mengambang di jalanan?

Kisaran tekanan angin untuk ban tubeless sebaiknya mengikuti standar pabrikan. Idealnya tekanan angin untuk ban depan antara 28-30 psi sedangkan untuk ban belakang antara 33-34 psi.

Tekanan angin terlalu tinggi bisa menjadi penyebab ban lari atau terlepas dari velg kendaraan. Sebaliknya, jika tekanan ban tubeless motor kurang maka performa kendaraan kurang baik. Waktu terbaik untuk mengecek tekanan ban sudah sesuai atau tidak adalah saat ban dalam keadaan dingin.

Isi Nitrogen Saja

Ban bocor saat berkendara sudah pasti membuat panik. Hal pertama yang ada dalam benak Anda sudah pasti segera mengisinya. Memang banyak sekali tambah gas tersedia di pinggir jalan. Namun, tahukah Anda jika hal tersebut kurang efisien.

Isi angin ban tubeless motor yang dianjurkan adalah pakai gas nitrogen saja karena tekanan yang dihasilkan lebih stabil. Gas ini berperan membantu mengurangi panas saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dan dalam waktu lama. Otomatis potensi kerusakan ban dapat dicegah.

Ganti Ban Secara Berkala

Sesuatu yang digunakan pasti akan habis masa pakainya, termasuk ban tubeless motor. Sama halnya dengan oli, Anda juga perlu mengganti ban dengan yang baru secara rutin.

Terlebih jika motor sering digunakan untuk akomodasi. Pengecekan dan penggantian ban ini sangat penting demi keselamatan selama perjalanan. Oleh karena itu, benar-benar harus diperhatikan.

Tak Disarankan Sering Membongkar Ban Tubeless

Sekilas memang terdengar sepele. Fakta yang seharusnya Anda ketahui adalah velg justru akan riskan mengalami kerusakan.

Kenali Load INdex dan Speed Index Motor Milik Anda

Kapasitas kendaraan menahan beban tidaklah sama. Jika menghendaki performa ban tubeless motor selalu prima salah satu caranya adalah ketahui daya angkut beban. Jangan sampai motor kelebihan beban.

Anda bisa mengetahui hal tersebut melalui Load Index (batas kemampuan maksimal beban yang dapat diangkut ban kendaraan) dan Speed Index (kecepatan maksimal ban saat mengangkat beban) yang tercantum pada ban kendaraan.

Hindari Menggunakan Cairan Anti Bocor

Cairan berwujud gel ini justru memicu penyumbatan pada pentil ban apabila salah memakainya. Apabila hal ini terjadi maka ban bisa kehilangan keseimbangan saat berputar.

Selain merusak keseimbangan, gel anti bocor tersebut juga berpotensi merusak permukaan velg ban pada bagian dalam. Ini karena kebanyakan gel mengandung pH yang bisa memicu terjadinya karat pada bagian velg.

Bagaimana, cara merawat ban tubeless motor bukankah mudah dan praktis? Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak menerapkannya jika menginginkan performa kendaraan tetap prima saat melaju di jalanan.